Jumat, 28 November 2014

Pengaruh Globalisasi Terhadap Remaja

Menurut Wikipedia Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya. Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.

Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan. Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi. Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.

Globalisasi mempunyai dampak positif dan negatif. Contoh dampak positifnya adalah yaitu kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. dan dampak negatifnya adalah yaitu anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Remaja adalah penerus bangsa. Apabila remaja suatu bangsa tidak memiliki sikap dan mental yang memadai, maka kemajuan bangsa tidak akan tercapai. Pendidikan adalah proses awwal dalam pembentukkan mental remaja. Apabila pendidikan tersebut tidak berhasil, maka akibatnya adalah kemunduran suatu bangsa. Kasus korupsi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita pungkiri, itu terjadi di semua Negara. Korupsi merupakan sikap yang sangat merugikan terhadap kehidupan ekonomi sebuah Negara. Kita harus membuang jauh-jauh budaya korupsi, agar pemberantasan kemiskinan dapat dengan mudah kita tanggulangi. Dan oleh sebab itu, kita sebagai generasi penerus bangsa kita bertanggung jawab untuk memajukkan Negara kita agar tak kalah dengan Negara lain terutama kita telah berada dalam era globalisasi.

Sumber :


Masalah Peredaran Narkoba di Lingkungan Kampus

Menurut Wikipedia Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Nah Fizzy blogger, kali ini saya akan menulis tentang masalah narkoba. Terutama peredaran narkoba di lingkungan kampus. Sebenarnya Target dari peredaran narkoba itu adalah anak muda, hal ini dikarenakan adanya rasa ke-ingin-tahu-an, rasa untuk menghilangkan stress dan juga karena dari situasi lingkungan sekitar mereka. Jika hal ini berkelanjutan maka akan bisa memberikan efek aatau dampak buruk pada masa generasi yang akan datang.
Maka dari itu, kita harus mencegahnya, tetapi bagaimana caranya? Ada beberapa cara untuk mencegah narkoba seperti berikut :
1) Mengadakan pemeriksaan Narkoba di lingkungan kampus.
2) Mahasiswa melakukan kegiatan untuk mengisi waktu luang di kampus maupun di luar daerah kampus seperti mengikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), mengikuti les-les, dll.
3) Orang tua mahasiswa harus mengajarkan atau mendidik anaknya.